Jumat, 13 Januari 2012

Bintang Anak Tuhan

 
Penerbit : Hi Fest Publishing
Penulis : Kirana Kejora
ISBN : 978-602-8538-17-6
Halaman : 275
Harga : 37,500.00 31,875.00 (Anda hemat 5,625.00)

Descriptions

"Namun aku telah puas menangis kali ini. Tangisanku terakhir, airmata yang kujanjikan yang kujanjikan keluar hanya sekali ini lagi. Setelah itu harus kujadikan batu air mata berdarahku ini. Sungguhpun, aku tetap memohon pertolongan, perlindungan & cintaMu untuk anak titipanmu."

Protes & doa bathin Hanum terlepas bak anak panah yang melesat. Menancap pada sasarannya. Tuhan! Hanum Pratiwi dengan Bintang Maharani gadis kecilnya, harusnya menerima garis menjadi laskar pesakitan penyakit yang mematikan, warisan dari mendiang Agung Permana, suaminya kepedihan bayang-bayang kematian begitu lekat di pelupuk mata. Namun dia harus tegar hidup dalam keterbatasan materi, kucilan masyarakat dan keluarga. Ia yakim sakitnya bisa disembuhkankan! Ia & Bintang siap memeluk kepasrahan yang kini tengah merayap menuju kesempurnaan. Dengan kekuatan doa & cinta mereka menjalani hidup yang kini mulai membaik. Bintang adalah mataharinya yang harus selalu dia pijarkan hidupnya dengan cahayaNya.

Lihatlah, dari perempuan ceking ini keluar kata-kata sehat gemuk bertenaga. Kadang bikin saya berhenti membaca, menyimpannya di otak, membawanya di hati, memaknainya membuat saya merinding. Membaca novel ini seperti menonton musik. Ada blues yang indah & menyakitkan, lalu berubah rock yang meledak liar. Kemudian dia memainkan musik pop romantis yang manis & tragis, dangdut yang seksi tapi satir, atau musik klasik yang megah & sombong. Kirana Kejora, satu perempuan merangkap produser, pencipta lagu, musisi, sekaligus biduan sedang memainkan ode tentang ODHA (Orang dengan HIV AIDS). Kamu hebat!
(Oppie Andaresta- penyanyi & pencipta lagu - Aktivitis HIV/AIDS)

"Bintang Anak Tuhan" sangat berani, menantang! Inilah kehebatan Kirana Kejora. Menggiring pembaca pada tanya & ranah kontroversial. Bagi yang belum membaca & Menelelusuri maknanya pasti akan bilang SESAT! Masa Tuhan mempunyai anak (?) Namun 'husnuddzan' saya kata "anak" merupakan serapan dari "Anugerah". Novel ini tamparan keras bagi kita tentang arti keikhlasan! Sufistik banget!!! I like it!
(Izel Muhammad (sie Seni & Budaya Persatuan Pelajar Indonesia )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar